Pelatihan Demplot Maggot: Solusi Sampah Organik Yogyakarta

Gowongan, 21 Februari 2024 - Jijik, mungkin itu reaksi sebagian orang bila mendengar kata maggot atau belatung. Tapi ternyata Maggot BSF yaitu larva yang berasal dari jenis lalat Black Soldier Fly ini mempunyai banyak manfaat. Salah satunya bisa digunakan sebagai pengurai sampah organik. Selain itu bisa juga digunakan untuk pakan ternak yang tentunya bernilai ekonomis.

Kelurahan Gowongan mengadakan pelatihan pembuatan demplot maggot. Acara ini dihadiri oleh Lurah Gowongan, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Fasilitator Bank Sampah Kelurahan Gowongan, dan warga serta tokoh masyarakat kelurahan Gowongan. Pelatihan ini bertujuan untuk membantu mengatasi masalah sampah perkotaan di kota Yogyakarta, khususnya sampah organik.

Acara yang berlangsung di aula kelurahan Gowongan dimulai pada pukul 09.00 dan berlangsung hingga selesai. Pemateri dalam pelatihan ini adalah Ir. Agung Triatmo, seorang penyuluh pertanian dan staf ahli Kementerian Desa Tertinggal, serta Wispar Tanaya Bendra P., ST, seorang praktisi pengelolaan sampah yang berpengalaman.

Dalam sambutannya, Lurah Gowongan menyampaikan pentingnya kesadaran dan partisipasi aktif warga dalam mengelola sampah, terutama sampah organik yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber daya alam yang bernilai ekonomis. "Dengan mengelola sampah organik, kita dapat mengurangi pencemaran lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi warga," ujar Lurah Gowongan.

Babinsa dan Bhabinkamtibmas juga memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini, dengan harapan bahwa masyarakat akan semakin sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan mengelola sampah dengan baik.

Ir. Agung Triatmo dan Wispar Tanaya Bendra P., ST memberikan penjelasan mendalam tentang cara-cara membuat demplot maggot yang efektif dan efisien. Mereka juga berbagi pengalaman dan tips dalam mengelola sampah organik agar memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

Fasilitator Bank Sampah Kelurahan Gowongan juga turut memberikan informasi mengenai manfaat bergabung dengan bank sampah, di mana warga dapat menukarkan sampah organik yang telah dikumpulkan dengan uang atau barang-barang lain yang berguna.

Acara ini dihadiri oleh puluhan warga kelurahan Gowongan yang antusias mengikuti pelatihan ini. Mereka berharap dengan adanya pelatihan ini, mereka dapat lebih aktif dalam mengelola sampah organik dan mendapatkan manfaat ekonomis dari kegiatan tersebut. 

Pelatihan ini diharapkan dapat menjadi awal yang baik dalam meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam mengelola sampah organik, sehingga dapat membantu mengurangi pencemaran lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi warga. (ar/)