PELATIHAN KEBENCANAAN PERKOTAAN KELURAHAN GOWONGAN
Telah dilaksanakan Pelatihan Kebencanaan Perkotaan Kelurahan Gowongan bertempat di Aula Kelurahan Gowongan sekaligus Perpustakaan Gowongan Smart. Hadir dalam pelatihan tersebut masing-masing perwakilan dari KTB Penumping,KTB Gowongan dan KTB Jogoyudan.
Hadir dalam acara tersebut Ibu Plt Lurah Gowongan, Ibu Anowo Winarni,S.I.P, dan Bapak Ariyadi Eko C selaku Kasi Trantib Kelurahan Gowongan. Dalam sambutannya, Bapak Ariyadi Eko C mewakili Ibu Plt Lurah menyambut baik kegiatan tersebut dan semoga Pelatihan berjalan lancar. Beliau juga berharap dengan diadakan pelatihan tersebut para peserta memahami materi yang diberikan oleh narasumber dan kedepannya lebih siaga apabila terjadi kondisi kegawat daruratan.
Materi pelatihan disampaikan oleh Bapak DC. Purnomo Wahyudi dan Bapak Atok Setio Budi. Untuk materi pertama Bapak DC. Purnomo Wahyudi memaparkan tentang Dasar-Dasar Penanganan Kegawat Daruratan. Metode yang digunakan yaitu : 1. Survei Pertama : Seorang pemberi pertolongan pertama bertugas : Memberi pertolongan tanpa membahayakan diri sendiri, Menenangkan korban dan melindunginya dari bahaya yang mungkin timbul dan Membawa korban ketempat sarana medis terdekat jika diperlukan. Pemberi Pertolongan juga harus mengetahui Bantuan Hidup Dasar (BHD) pada korban yang meliputi DRABC yaitu D = Danger ( Periksa Bahaya ), R = Response (Periksa Kesadaran), A = Airways ( Buka Jalan Nafas ), B = Breathing ( Periksa Nafas ) dan C = Circulation ( Periksa Sirkulasi Nafas ). 2. Survei Kedua. Pengertiannya adalah suatu metode sistematik untuk mencari dan menemukan cidera lain atau kondisi lain yang memerlukan pertolongan segera. Tujuan survei ini untuk melindungi korban dari bahaya lebih lanjut. Tindakan pada survei kedua meliputi : 1. Tanyakan korban / saksi mata tentang riwayat korban (SAMPLE), S = Sign & Symptoms ( Tanda dan Gejala ), A = Allergic ( Alergi ), M = Medication ( Pengobatan ), P = Past History ( Riwayat Penyakit ), L = Last Meal ( Makan Terakhir ), E = Event Prior To Injury ( Penyebab Cidera ). 2. Pemeriksaan fisik dilakukan dari kepala hingga kaki. Semua tindakan pada survei kedua harus dicatat dan dilaporkan pada tenaga medis. Materi kedua disampaikan oleh Bapak Atok Setio Budi. Beliau memaparkan tentang tata cara memasang tenda regu dan tata cara pemadaman titik api kecil pada saat keadaan kegawat daruratan.
Setelah semua materi selesai di paparkan, dilanjutkan dengan praktek/ simulasi pemeriksaan korban, mengangkat korban dengan menggunakan dragbar, melakukan RJP ( Resusitasi Jantung Paru ) pada korban, memasang tenda dan praktek memadamkan api dengan media kain goni.