ANTUSIASNYA WARGA GOWONGAN IKUTI PEKAN IMUNISASI NASIONAL (PIN) POLIO 2024 PUTARAN I DI KELURAHAN GOWONGAN

Imunisasi merupakan salah satu upaya penting dalam menjaga kesehatan masyarakat, terutama untuk mencegah terjadinya penyakit menular yang dapat berakibat fatal. Di Indonesia, program imunisasi polio menjadi salah satu fokus utama dalam upaya pengendalian penyakit ini. Pada tahun 2024, pemerintah Indonesia kembali melaksanakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio Putaran I, yang direncanakan sebagai langkah strategis untuk memperkuat kekebalan komunitas terhadap virus polio di seluruh wilayah tanah air. Dalam rangka mendukung pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional POLIO Putaran I di Kota Yogyakarta,maka pada hari Sabtu, 27/07/2024 pukul 08.00 s/d 10.00 WIB, Kelurahan Gowongan bekerjasama dengan UPT Puskesmas Jetis mengadakan kegiatan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio bagi anak usia dibawah 7 tahun, bertempat di Aula sekaligus Perpustakaan Gowongan Smart. Sebelumnya Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio putaran I telah dilaksanakan di SD Bopkri Gondolayu Kelurahan Gowongan pada hari Kamis,25 Juli 2024. 

Hadir dalam kegiatan tersebut, Ibu Rini Rahmawati,S.IP,. M.IP selaku Mantri Pamong Praja Kemantren Jetis, Ibu Anowo Winarni,S,IP selaku Plt Lurah Gowongan beserta perangkat kelurahan, Kader Posyandu Kelurahan Gowongan dan Ketua PKK Kelurahan Gowongan. 

Dalam pelaksanaannya, PIN Polio Putaran I tidak hanya terbatas pada penyuntikan vaksin, tetapi juga menyertakan berbagai kegiatan penyuluhan kesehatan. Penyuluhan ini berfungsi untuk memberikan informasi yang jelas dan tepat mengenai polio dan vaksinasi, serta menjawab berbagai pertanyaan dari orang tua tentang keamanan dan efektivitas vaksin. Kegiatan ini penting untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap program imunisasi yang dijalankan.

Sebagai akhir, Pekan Imunisasi Nasional Polio Putaran I merupakan sebuah langkah strategis dalam menjaga kesehatan anak-anak Indonesia dan memerangi polio. Implementasi program ini harus didukung oleh semua pihak, baik pemerintah, tenaga kesehatan, maupun masyarakat, untuk mencapai hasil yang maksimal. Dengan kolaborasi yang baik dan kesadaran masyarakat yang tinggi, diharapkan Indonesia dapat terus mempertahankan status bebas polio dan melindungi generasi mendatang dari penyakit berbahaya ini.